Langsung ke konten utama

Bahaya, Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS

KENALI BAHAYA, PENULARAN DAN PENCEGAHAN HIV/AIDS
MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN HANDOUT


Ketika pertama kali mendengar istilah HIV/AIDS tentunya yang berada dalam pikiran kita adalah gambaran sebuah penyakit yang berbahaya dan sampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang tepat dan berhasil menyembuhkan penyakit ini. Penyakit HIV adalah salah satu jenis penyakit yang cara penularannya adalah melalui hubungan seksual. Dalam bahasa medisnya adalah masuk dalam golongan Penyakit Menular Seksual (PMS).

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah Virus yang menyerang daya tahan tubuh (sistem imun/kekebalan tubuh) manusia. Segala penyakit yang disebabkan virus ataupun infeksi seringkali berkaitan dengan daya tahan tubuh seseorang. Pada jenis penyakit virus biasa, dengan daya tahan yang lemah virus akan lebih mudah menyerang. Tetapi bila daya tahan tubuh kita bagus, maka akan mengalami kesulitan dalam melakukan penyerangan terhadap tubuh.

Tidak demikian dengan HIV ini. Justru HIV ini akan menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang. Sehingga bila seseorang telah terjangkit, maka daya tahan tubuh seseorang dari hari ke hari akan semakin menurun. Sehingga efek dari virus penyebab HIV ini seseorang akan mudah terkena infeksi. Bila tidak terdeteksi dari awal, justru penyakit HIV ini akan dikenali dan bisa dideteksi bila seseorang sudah terkena infeksi tambahan.

Jika HIV ini tidak mendapatkan penanganan dan pengobatan HIV yang tepat dalam kurun waktu kurang lebih selama 5-10 tahun akan bisa berkembang menjadi AIDS. AIDS ini adalah kependekan kata dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, merupakan sekumpulan gejala penyakit (syndrome) akibat penurunan daya tahan (imune) yang disebabkan oleh virus HIV. Pengobatan AIDS yang digunakan selama ini adalah menggunakan obat-obatan antiretroviral. Obat antiretroviral digunakan dalam pengobatan infeksi HIV. Obat-obatan ini bekerja melawan infeksi itu sendiri dengan cara memperlambat reproduksi HIV dalam tubuh.

HIV dan Tubuh Manusia
a. Untuk dapat berada di dalam tubuh manusia, HIV harus masuk langsung ke aliran darah orang yang bersangkutan. Sedangkan di luar tubuh manusia, HIV sangat cepat mati. .HIV bertahan lebih lama di luar tubuh manusia hanya bila darah yang mengandung HIV tersebut masih dalam keadaan belum mengering. Dalam media kering HIV akan lebih  cepat mati. HIV juga mudah mati oleh air panas, sabun dan bahan pencuci hama lain. Karena HIV cepat mati di luar tubuh manusia, maka HIV tidak dapat menular lewat udara seperti virus lainnya, misalnya virus influenza. Virus influensa dapat hidup di udara bebas di sekeliling kita, sehingga penularan influensa dapat terjadi melalui udara.
b. Di dalam tubuh manusia, HIV terdapat pada cairan-cairan tubuh , yaitu:
* Darah
* Air mani
* Cairan vagina (cairan kemaluan wanita)
Telah terbukti, bahwa ketiga cairan di atas inilah yang dapat menularkan HIV. Maksudnya, penularan akan terjadi jika salah satu atau lebih dari ketiga cairan itu tercemar oleh HIV, dan kemudian masuk ke aliran darah orang yang belum tertular.
c. Selain di dalam ketiga cairan yang telah disebutkan di atas, HIV juga dapat ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil di dalam ;
* Air mata
* Air liur
* Cairan otak
* Keringat
* Air susu ibu

Berikut beberapa tanda gejala HIV AIDS yang perlu kita waspadai :
1. Penurunan Berat Badan dengan Cepat. Penurunan berat badan ini biasanya tanpa ada sebab yang jelas. Hal ini karena biasanya pada penderita penyakit ini akan mulai kehilangan selera makannya. Walaupun makan dengan banyak kalori, karbohidrat, bergizi tetapi berat badan akan tetap menurun.
2. Diare yang Tak Kunjung Sembuh. Bila kita menjumpai seseorang yang mengalami diare berkepanjangan dan telah mendapatkan berbagai macam pemberian obat atau pun antibiotik belum juga sembuh, maka hal ini patut kita curigai dan waspadai bahwasannya seseorang tersebut tengah menderita salah satu gejala HIV. Apalagi bila faktor resiko banyak terdapat pada seseorang tersebut.
3. Demam dan Flu yang Tidak Kunjung Sembuh. Seseorang tersebut akan mengalami demam yang berkelanjutan dan hilang timbul dan biasanya demam mencapai lebih dari 39 derajat celcius dan tak sembuh setelah kita berikan beberapa jenis obat antipiretika (penurun panas).
4. Cepat Merasa Lelah. Karena jenis virus menyerang sistem kekebalan tubuh maka penderita HIV AIDS ini akan cepat merasakan lelah walaupun dalam aktifitas yang tak terlalu banyak.

Hanya saja tanda ciri di atas bila terdapat pada diri seseorang kita juga tak boleh langsung memvonis bahwa seseorang tersebut mengidap penyakit AIDS, harus ada beberapa pemeriksaan lebih lanjut untuk bisa membuktikan kebenaran akan diagnosa penyakit yang satu ini.

Ada beberapa cara penularan penyakit ini. Cara penularan HIV/AIDS bisa melalui perantara sebagai berikut:
1. Seks bebas dengan penderita yang positif mengidap HIV. Maka bagi para pelaku seks bebas biasanya akan menggunakan salah satu alat kontrasepsi yaitu kondom.
2. Mendapatkan transfusi darah yang tercemar akan virus HIV.
3. Penggunaan jarum suntik yang bergantian, penggunaan jarum tindik atau pun pembuatan tatto yang telah tercemar virus HIV. Dalam hal penggunaan jarum suntik, maka para pemakai narkoba yang menggunakan jarum suntik sebagai medianya adalah termasuk dalam golongan orang yang mempunyai resiko tinggi tertular penyakit AIDS ini.
4. Penularan dari ibu hamil yang positif HIV AIDS kepada janin yang dikandungnya. Sehingga bila bayi tersebut lahir maka sang bayi akan bisa mengidap pula penyakit yang serupa.

Perilaku Berisiko Tinggi
Karena cara penularan HIV seperti disebutkan di atas , maka terdapat orang-orang yang memiliki perilaku berisiko tinggi menularkan atau tertular HIV artinya orang-orang yang mempunyai kemungkinan besar terkena infeksi HIV atau menularkan HIV pada orang lain bila ia sendiri sudah mengidap HIV, dikarenakan perilakunya.
Mereka yang memiliki perilaku berisiko tinggi itu adalah:
a. Wanita dan laki-laki yang berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual, dan  pasangannya.
b. Wanita dan pria tuna susila, serta pelanggan mereka.
c. Orang-orang yang melakukan hubungan seksual yang tidak wajar, seperti hubungan seks melalui dubur (anal) dan mulut misalnya pada homo seksual dan biseksual.
d. Penyalahgunaan narkotika dengan suntikan, yang menggunakan jarum suntik secara bersama (bergantian).

Hal-hal yang Tidak Menularkan HIV
Sebagaimana telah disebutkan, HIV mudah mati di luar tubuh manusia. Oleh sebab itu HIV tidak dapat ditularkan melalui kontak sosial sehari-hari seperti:
•  Bersenggolan dengan pengindap HIV
•  Berjabat tangan
•  Penderita AIDS bersin atau batuk-batuk di depan kita
•  Sama-sama berenang di kolam renang
•  Menggunakan WC yang sama dengan pengindap HIV
•  Melalui gigitan nyamuk dan serangga lainnya

Cara Pencegahan HIV/AIDS Dengan ABCDE adalah :
A : Abstinancy
Yang dimaksud abstinancy adalah anda harus menghindari hubungan seksual yang bebas atau yang berisiko terhadap penularan penyakit hiv aids, jangan pernah melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda-beda di luaran karena itu sangat berisiko tinggi terhadap penyakit hiv aids.

B : be faithful
Artinya adalah kesetiaan anda harus setia pada pasangan masing-masing, bagi pasangan suami istri sebaiknya kalian menjaga hubungan rumah tangga dengan saling setia dan jangan berganti-ganti pasangan apalagi untuk melakukan hubungan seksual.

C : condom
Cara mencegah virus hiv adalah dengan menggunakan pengaman pada saat melakukan hubungan seksual, jika anda sudah mengetahui bahwa hubungan seksual yang dilakukan bisa menimbulkan risiko yang berbahaya sebaiknya gunakan condom sebagai pencegahan hiv aids dengan abcde, pengaman juga bisa mencegah kehamilan jika anda ingin menunda mempunyai keturunan.

D : drugs
Pencegahan penyakit hiv aids yang paling tepat adalah dengan menjauhi narkoba atau drugs karena pada setiap penggunaan narkoba akan menggunakan jarum suntik dan jarum suntik yang digunakan secara bergantian bisa membuat penularan virus hiv apabila salah satu pengguna jarum suntik terinfeksi virus hiv aids.

E : equipment
Yang dimaksud equipment adalah penggunaan alat-alat medis dengan steril apabila anda sering melakukan donor darah sebaiknya anda meminta jarum suntik yang bari dan juga steril.

Cara pencegahan hiv aids dengan abcde di atas bisa anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari yang paling penting adalah pembekalan diri dengan agama dan pengetahuan yang cukup agar anda bisa cerdas dalam mengenal penyakit ini dan bisa menghindari hal-hal yang berisiko terkena penyakit hiv aids.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam mencegah penyakit HIV AIDS ini. Langkah-langkah pencegahan HIV AIDS yang bisa dilakukan adalah dengan cara:
1. Setia terhadap pasangan kita (pasangan suami istri). Jangan sampai kita melakukan seks bebas. Karena selain hal tersebut dilarang agama dan termasuk perbuatan dosa besar, dampak negatif dari seks bebas salah satunya adalah penyebaran penyakit ini yang dari tahun ke tahun jumlah penderitanya semakin meningkat. Fenomena gunung es juga menggambarkan bahwa banyak penderita AIDS yang tidak terdeteksi.
2. Bagi para tenaga kesehatan yang berhubungan erat dengan pasien, maka kewaspadaan ekstra harus tetap dilakukan. Karena penularan penyakit HIV AIDS adalah melalui perantara produk darah dan cairan tubuh, maka harus dilakukan dengan cara Kewaspadaan Universal (Universal Precaution). Kewaspadaan Universal adalah panduan mengenai pengendalian infeksi yang dikembangkan untuk melindungi para pekerja di bidang kesehatan dan para pasiennya sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit yang disebarkan melalui darah dan cairan tubuh tertentu. Bisa dilakukan dengan cara hand hygiene, melakukan desinfeksi instrumen kerja dan peralatan yang terkontaminasi, cara penanganan dan pembuangan barang-barang tajam dengan benar.

Pengobatan serta perawatan penyakit ini dilakukan dengan berbagai tahapan dan juga sejumlah unsur yang berbeda, yang meliputi konseling dan tes mandiri (VCT), dukungan bagi pencegahan penularan HIV, konseling tindak lanjut, saran-saran mengenai makanan dan gizi, pengobatan IMS, pengelolaan efek nutrisi, pencegahan dan perawatan infeksi oportunistik (IOS), dan pemberian obat antiretroviral.


Sumber:
http://askep-net.blogspot.com
(Diakses tanggal 14 Mei 2017 Jam 10:50 WIB)
http://ksrpmi-its.blogspot.com/2013/06/hivaids-gejala-penularan-dan-pencegahan.html?m=1 (Diakses tanggal 14 Mei 2017 Jam 11:05 WIB)
http://pencegahanhivaids.com/pencegahan-hiv-aids-dengan-abcde/
(Diakses tanggal 16 Mei 2017 Jam 09:23 WIB)
https://en.m.wikipedia.org/wiki/HIV/AIDS
(Diakses tanggal 16 Mei 2017 Jam 10:45 WIB)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Permainan Bola Kecil (Modifikasi)

Permainan Bola Kecil (Lempar Tangkap Bola) Permainan bola kecil adalah permainan yang menggunakan bola berukuran kecil, biasanya permainan ini menggunakan sebuah alat untuk memainkannya. Sama halnya dengan bola besar, permainan bola kecil juga membutuhkan tempat atau lapangan khusus juga memiliki beberapa peraturan saat bermain. Bagian yang dimodifikasi Yang akan dimodifikasi dalam permainan ini adalah: 1.       Peserta 2.       Sarana dan Prasarana 3.       Petugas 4.       Peraturan permainan 5.       Waktu Peserta Jumlah pemain dibagi menjadi 2 regu, setiap regu minimal berjumlah 10 orang pemain. Bisa juga lebih tergantung dari luas lapangan. Yang terpenting jumlah antara kedua regu seimbang. Sarana Prasarana -           Sarana                      Dalam permainan ini adapun sarana yang diperlukan adalah: a.   Bola.                    Dalam permainan bola  tangan  untuk bola dilakukan modifikasi  yaitu dengan menggunakan bola kasti/tenis atau

Hakikat Pendidikan Jasmani (Penjas)

Hakikat Pendidikan Jasmani (Penjas) 1.   Pengertian Pendidikan jasmani Pendidikan jasmani (disingkat Penjas) adalah mata pelajaran untuk melatih kemampuan psikomotorik yang mulai diajarkan secara formal di Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas (http://id.wikipedia.org). Pendidiakn jasmani lebih menekankan pada pemberian pengajaran tentang olahraga pada masa sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan fisk dan kognitif. Menurut Undang-undang No. 4 tahun 1950 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran pasal 9 "Pendidikan Jasmani ialah keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa dan merupakan suatu usaha untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat dan kuat lahir batin, diberikan pada segala jenis sekolah". Pendidikan jasmani sangat menguntungkan bagi peserta didik untuk mempelajari gerak, sosial, dan kebudayaan, baik emosional dan etika.Pendidikan jasmani berarti program pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga.Di dalamnya terka