Hakikat Pendidikan Jasmani
(Penjas)
1. Pengertian Pendidikan jasmani
Pendidikan jasmani (disingkat Penjas) adalah mata
pelajaran untuk melatih kemampuan psikomotorik yang mulai diajarkan secara
formal di Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas (http://id.wikipedia.org).
Pendidiakn jasmani lebih menekankan pada pemberian pengajaran tentang olahraga
pada masa sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan fisk dan kognitif. Menurut
Undang-undang No. 4 tahun 1950 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran
pasal 9 "Pendidikan Jasmani ialah keselarasan antara tumbuhnya badan dan
perkembangan jiwa dan merupakan suatu usaha untuk membuat bangsa Indonesia
menjadi bangsa yang sehat dan kuat lahir batin, diberikan pada segala jenis
sekolah". Pendidikan jasmani sangat
menguntungkan bagi peserta didik untuk mempelajari gerak, sosial, dan
kebudayaan, baik emosional dan etika.Pendidikan jasmani berarti program
pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga.Di dalamnya terkandung arti
bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah
alat untuk mendidik. Mendidik apa ?Paling tidak fokusnya pada keterampilan
anak.Hal ini dapat berupa keterampilan fisik dan motorik, keterampilan berpikir
dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa juga keterampilan emosional dan
sosial. Karena itu, seluruh adegan pembelajaran
dalam mempelajari gerak dan olahraga tadi lebih penting dari pada hasilnya.
Dengan demikian, bagaimana guru memilih metode, melibatkan anak, berinteraksi
dengan murid serta merangsang interaksi murid dengan murid lainnya, harus
menjadi pertimbangan utama
Sejalan dengan pendapat diatas Mendikbut 413/U/1957
(dalam Soegiyono., Ateng dkk) menjelasakan Pendidikan jasmani adalah bagian
integral dari pendidikan melalui aktivitas fisik yang bertujuan meningkatkan
individu secara organic, neuro muscular, intelektual dan emosional. Pendidikan jasmani dan olahraga yang benar
akan memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap pendidikan anak secara
keseluruhan. Hasil nyata yang diperoleh dari pendidikan jasmani dan olahraga
adalah perkembangan yang lengkap, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial
dan moral.Tidak salah jika para ahli percaya bahwa pendidikan jasmani dan
olahraga merupakan wahana yang paling tepat untuk membentuk manusia seutuhnya.
Dari beberapa
pengertian pendidikan jasmani di atas dapat disimpulakan pendiidkan jasmani
merupakan pendidikan yang dilakukan kepada manusia seutuhnya berupa aspek
fisik, kognitif, dan afektif yang diselenggarakan dari Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Menengah Umum/Atas dan Perguruan Tinggi.
2. Tujuan Pendidikan Jasmani
Sebagaimana diterapkan dalam Undang-Undang RI. Nomor
II Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (dalam https://quebie.wordpress.com)
bahwa tujuan pendidikan termasuk pendidikan jasmani di Indonesia adalah
pengembangan manusia Indonesia seutuhnya ialah manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan
dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Selain itu
pendidikan jasmani juga bertujuan untuk:
1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan
perkembangan sosial.
2. Mengembangkan kepercayaan diri dan
kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong
partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran
jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan
terkendali.
4. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui
partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.
5. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang
dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi
secara efektif dalam hubungan antar orang.
6. Menikmati
kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan
olahraga.
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan
holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta
emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh,
mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah
kualitas fisik dan mentalnya.
Hakikat Pendidikan jasmani menurut Para ahli:
Pendidikan Jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan
aktifitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu,
baik dalam hal fisik, mental, maupun emosional. Pendidikan Jasmani memerlukan
anak sebagai kesatuan yang utuh, mahluk total, dari pada menganggapnya sebagai
seorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Pendidikan jasmani adalah
suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk
meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan
dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.
Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif dan afektif setiap
siswa. Pengalaman yang disajikan akan membantu siswa untuk memahami mengapa
manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman, efisien, dan
efektif. (Kurikulum Penjas SMP, 2004). Dari banyak pendapat tentang pengertian
pendidikan jasmani, dapat disimpulkan pendidikan jasmani adalah proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik
diarahkan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik,
neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional dalam kerangka sistem
pendidikan nasional. (Pedoman Khusus Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis
Kompetensi SMP, 2004).
Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu
bidang kajian yang sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak
manusia. Lebih khusus lagi, penjas berkaitan dengan hubungan antara gerak
manusia dan wilayah pendidikan lainnya: hubungan dari perkembangan tubuh-fisik
dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap
wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang
menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani
yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia.
Per definisi pendidikan
jasmani diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat. Namun esensinya sama,
yang jika disimpulkan bermakna jelas, bahwa pendidikan jasmani memanfaatkan
alat fisik untuk mengembangan keutuhan manusia. Dalam kaitan ini diartikan
bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut terkembangkan, bahkan
dengan penekanan yang cukup dalam. Berbeda dengan bidang lain, misalnya
pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada perkembangan moral, tetapi
aspek fisik tidak turut terkembangkan, baik langsung maupun secara tidak
langsung.
Karena hasil-hasil kependidikan dari pendidikan
jasmani tidak hanya terbatas pada manfaat penyempurnaan fisik atau tubuh
semata, definisi penjas tidak hanya menunjuk pada pengertian tradisional dari
aktivitas fisik. Kita harus melihat istilah pendidikan jasmani pada bidang yang
lebih luas dan lebih abstrak, sebagai satu proses pembentukan kualitas pikiran
dan juga tubuh.
Sungguh, pendidikan jasmani ini karenanya harus
menyebabkan perbaikan dalam ‘pikiran dan tubuh’ yang mempengaruhi seluruh aspek
kehidupan harian seseorang. Pendekatan holistik tubuh-jiwa ini termasuk pula
penekanan pada ketiga domain kependidikan: psikomotor, kognitif, dan afektif. Dengan
meminjam ungkapan Robert Gensemer, penjas diistilahkan sebagai proses
menciptakan “tubuh yang baik bagi tempat pikiran atau jiwa.” Artinya, dalam tubuh yang baik ‘diharapkan’ pula terdapat jiwa yang sehat, sejalan
dengan pepatah Romawi Kuno: Men sana in corporesano.
Referensi:
- Nadi,
S. .2013 .Pengertian dan Tujuan Pendidikan Jasmani. Diakses tanggal 28 Februari 2017 dari http://materipenjasorkes.blogspot.com
- Permatasari,
I .2012.Pengertian Jasmani dan Olahraga. Diakses
tanggal 28 Februari 2017 dari.https://quebie.wordpress.com
- Soegijono.,
Ateng dkk. 1998. Kumpulan Konsorsium Bidang Ilmu Keolahragaan. Diselenggarakan
di Surabaya 6-7 September 1998.
- Supomo,
H. 2010. Hakikat Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Diakses tanggal 28 Februari
2017 dari http://penjasorkessmpnkedungadem.blogspot.com
-
Wikipedia
.2015 . Pendidikan Jasmani. Diakses tanggal 28 Februari 2017 dari http://id.wikipedia.org.
- http://www.pbprimaciptautama.blogspot.com/2007/06/falsafah-pendidikan-jasmani.html. Diakses tanggal 28 Februari
2017.
Komentar
Posting Komentar